Minggu, 24 Desember 2023

Nguri-uri Budaya Salah Satunya dengan Berkebaya

 Membicarakan kebaya, pastinya pikiran kita akan melanglang buana ke masa silam. Karena kebaya merupakan baju para wanita di jaman bahula terutama kaum perempuan Jawa.


(foto dokumen pribadi-istri)
Baju kebaya merupakan warisan budaya yang kudu dilestarikan. Sebagai generasi muda seyogyanya tidak malu atau risih berkebaya. Atau malah mempunyai pemikiran kalau kebaya adalah jenis pakaian yang kuno. Semoga Agan dan Sista tidak sepaham dengan hal tersebut.

Di era sekarang, kebaya bisa dipadu-padankan dengan baju atau busana lain. Misal dikombinasikan dengan bahan jeans, sepatu kets, dll. Sehingga akan terlihat modis dan modern.

Memang ada sebagian--designer yang berbeda pendapat dengan berbagai alasan. Dengan mengatakan kurang etis atau melanggar kode etik perbusanaan. Tetapi hal tersebut wajar terjadi sebab akan selalu ada pro dan kontra dalam dunia ini.

Untuk menguri-uri berbusana kebaya, campur tangan pemerintah juga menjadi corong dan pondasi yang utama. Memberikan sosialisasi di masyarakat perihal busana kebaya dan busana adat tradisional lainnya. Dengan mengeluarkan peraturan daerah ataupun perda, merupakan cara yang strategis untuk menggalakkan busana daerah.

Contoh campur tangan pemerintah Yogyakarta perihal busana adat tradisional yaitu dengan mewajibkan para pelajar dan para pejabat pemerintah dan kedinasan, setiap hari Kamis Pahing, diharuskan memakai busana adat tradisional. Untuk laki-laki seringkali memakai surjan dan jarik. Dan untuk para wanita menggunakan kebaya dengan bawahah tapih/jarik.


Pantaslah dikatakan Yogyakarta istimewa karena hal tentang berbusana daerah--busana adat tradisional terutama Jawa pun tidak luput mendapat sorotan dari pemerintah.

 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar