Jumat, 31 Juli 2020

Mary Mildred Williams, Budak Kulit Putih di Amerika

Daguerreotype Mary Mildred Botts atau yang lebih dikenal Mary Mildred Williams

Pada tanggal 19 Februari tahun 1855, Charles Sumner, senator Massachusetts, menulis kepada para pendukungnya kisah tentang seorang budak gadis berusia 7 tahun yang telah dia bebaskan. Gadis tersebut akan ikut dengannya di atas panggung pada saat diskusi abolisionis musim semi saat itu. "Saya pikir kehadirannya di antara kita (di Boston) akan jauh lebih efektif daripada pidato apa pun yang bisa saya lakukan," tulis orator terkemuka itu. Dia menyebutkan namanya adalah Mary, tetapi dia juga menyebut Mary secara signifikan sebagai "Another Ida Mei." Sumner juga menyertakan daguerreotype (foto saat zaman itu) Mary yang sedang berdiri di sebelah meja kecil dengan buku catatan di sikunya. Mary mengenakan gaun kotak-kotak rapi dengan ekspresi serius di wajahnya, seperti sedang melihat kepada seluruh dunia layaknya gadis kulit putih dari keluarga yang kaya raya.

Boston Telegraph menerbitkan surat tulisan Sumner dan segera menjadi sebuah sensasi. Surat kabar yang beredar dari Maine hingga Washington DC mengutip cerita tentang "budak kulit putih dari Virginia," bersama dengan salinan daguerreotype yang seakan-akan membangkitkan kisah tentang "Ida May".

Quote:


Quote:


Quote:

Operasi Daging Cincang : Ketika Mayat Dijadikan Umpan Hoaks Di Jaman Perang Dunia II

Operasi Daging Cincang : Ketika Mayat Dijadikan Umpan Hoaks Di Jaman Perang Dunia II

Operasi Daging Cincang : Ketika Mayat Dijadikan Umpan Hoaks Di Jaman Perang Dunia II

Operasi Daging Cincang : Ketika Mayat Dijadikan Umpan Hoaks Di Jaman Perang Dunia II


Akhir-akhir ini, negeri ini sedang ramai dilanda hoaks yang menyebar macam virus. Dan layaknya virus betulan, hoaks-hoaks itu telah memakan banyak korban. Mulai dari rakyat biasa, netijen, hingga calon presiden yang baru-baru ini mengadakan jumpa pers untuk mengabarkan seorang nenek berusia 69 tahunan yang dikeroyok massa.

Baca juga : Dari Kasus Ratna Sarumpaet, Tiba-tiba Muncul #SaveRioDewanto. Kok, Bisa?

Namun tahukah agan dan sista, di jaman dulu, ketika peperangan masih menjadi tren untuk membuktikan siapa yang terkuat, hoaks juga jadi salah satu cara yang pakai pihak-pihak tertentu untuk melawan musuhnya. Uniknya, cara tersebut berhasil!


Operasi Daging Cincang : Ketika Mayat Dijadikan Umpan Hoaks Di Jaman Perang Dunia II


Mundur ke tahun 1943.

Tahun itu menjadi momentum yang membangkitkan gairah semangat bagi tentara Inggris dan Amerika. Betapa tidak, pada masa itu, mereka berhasil mengalahkan Nazi Jerman di Afrika Utara. Akibatnya, Sang Jendral, Erwin Rommel, terpaksa angkat kaki dan dipanggil pulang. Bukan pulang ke rahmatullah, ya.

Masih berbalut semangat, selanjutnya mereka ingin merebut Italia yang masa itu masih dalam genggaman Mussolini, yang tidak lain tidak bukan adalah sekutu Hitler. Mereka merencanakan penyerangan dimulai dari Pulai Sisilia, pulau paling selatan Italia.

Namun Sang Komandan Sekutu (Inggris dan Amerika) tahu, walau dengan kekuatan 160.000 tentara sekalipun, akan sangat sulit merebut Sisilia karena pulau tersebut dipertahankan oleh dua negara sekaligus! Bayangkan! Dua! Italia dan Jerman. Sedangkan, Jerman sendiri juga tahu, Sisilia bakal diserbu. Maka dari itu pertahanan di sana mesti dilipatgandakan!

Tiada hati jika misinya kali ini mengakibatkan buanyak banget korban, Amerika minta pendapat ke kawannya, Inggris.

Dari situ, pihak kerajaan Inggris, meminta intelejen negara untuk melakukan penipuan informasi kepada dinas rahasia Jerman yang senantiasa update pergerakan sang musuh. Dan, tiada diduga-duga, muncul saran yang super briliyan! Yang kelak tercatat dalam sejarah.

Ya! Guna melancarkan tujuan mereka menguasai Italia lewat Sisilia, Operasi Mincemeat pun dirancang.

APA ITU OPERASI MINCEMEAT?

Mulanya begini. Ian Flemming, salah seorang dinas rahasia yang ditunjuk Churchill memberi 51 ide yang ia tulis pada sebuah dokumen. Setelah dibaca dan dipertimbangkan, Churchill tertarik pada ide nomor 28. Alasannya, murah, tidak membahayakan, tetapi jika berhasil, dampaknya luar biasa.

Quote:


Pihak intelejen Inggris bekerja cepat. Dengan segera mereka menciptakan sosok fiktif seorang berumur 30 tahunan yang merupakan anggota tentara angkatan laut. Dikarenakan sosok tersebut membawa dokumen rahasia yang teramat sangat super (padahal bohong), sosok tersebut diberi pangkat perwira menengah atau mayor. Dan sebagai sentuhan terakhir, sosok itu diberi nama William Martin.

Tidak lupa dibuat berbagai dokumen yang bisa meyakinkan bahwa sosok tersebut seolah-olah benar-benar nyata. Serta yang paling penting, dibikin pula sebuah dokumen yang fenomenal yang dimasukkan ke dalam koper bersama dokumen fiktif lainnya.

Quote:


Pembuatan hoaks hampir selesai. Langkah selanjutnya adalah mencari mayat yang masih utuh dan segar penampilannya. Tidak butuh waktu lama untuk menemukan mayat sesuai spesifikasi yang diinginkan. Mayat tak tahu apa-apa itu lantas ‘digelonggong’ dengan air laut dan pasir laut.

Pada hari H, dengan menaiki kapal selam HMS Seraph, sang ‘Mayor William Martin’ dibawa untuk dibuang ke daerah netral dimana di daerah itu tinggal mata-mata Nazi. Dibuanglah sang mayor di Huelva, Spanyol.

Tidak lama, William ditemukan oleh seorang nelayan, dan tak makan waktu juga bagi agen rahasia Nazi untuk mengetahuinya. Digeledahlah segala dokumen yang dibawa oleh sang mayor. Si agen nampaknya percaya bahwa sang ‘mayor’ mati tenggelam di laut.

Lalu, terkejutlah mereka kala menemukan dokumen (fiktif) yang menyatakan bahwa sekutu (Inggris dan Amerika) akan mendarat di Yunani dan Pulau Sardinia.

Tanpa basa-basi, mereka melaporkan temuan menggirangkan ini pada Big Boss : Adolf Hitler.


Operasi Daging Cincang : Ketika Mayat Dijadikan Umpan Hoaks Di Jaman Perang Dunia II



Hitler yang tidak cross-check akibat termakan hoaks, lantas menyuruh pasukannya untuk hijrah ke Yunani guna menghalau kedatangan sekutu.

Gembiralah hati pihak Inggris dan Amerika mengetahui kabar kepindahan militer Jerman dari Sisilia. Pada akhirnya, 9 Juli 1943, sekutu menyerang pulau Sisilia. Tiada perlawanan yang berarti dari Jerman karena pihaknya sudah terbodohi sampai-sampai menunggu sesuatu yang tak pasti di Yunani sana.

Berkat bantuan ‘Mayor William Martin’, tentu pihak sekutu akhirnya berhasil menggulung kekuatan Mussolini. Sungguh amat berjasa ia, meski sudah tak lagi bernyawa.

Nyai dan Pergundikan Pada Masa Hindia Belanda

Nyai dan Pergundikan Pada Masa Hindia Belanda
historia.id


Quote:

Pada abad ke-17 VOC datang ke Indonesia untuk melakukan perdagangan. Namun dalam perkembangannya perdagangan itu berubah menjadi penjajahan. Penjajahan tersebut menimbulkan dampak di berbagai bidang. Di bidang ekonomi terjadi kemiskinan, kelaparan, kekurangan pangan, terutama di pulau Jawa yang pada saat itu menjadi pusat penjajahan Belanda. Orang-orang Eropa yang datang ke Indonesia kebanyakan masih lajang, sedangkan jumlah perempuan Eropa yang ikut datang jumlahnya terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan biologis orang-orang Eropa tersebut mengambil seorang budak untuk mengurus rumah tangga, serta memenuhi hasratnya seperti layaknya suami istri.

Menurut Reggie Bay dalam bukunya “Nyai dan Pergundikan di Hindia Belanda” kata Nyai berasal dari bahasa Bali. Kemunculan kata tersebut berbarengan dengan kemunculan perempuan Bali pada abad ke-17 menjadi budak dan gundik orang-orang Eropa di wilayah pendudukan VOC. Dalam tangsi-tangsi (barak) tentara kolonial para Nyai biasa disebut dengan Moentji yang merupakan plesetan dari kata mondje (mulut kecil), sebutan yang disuarakan oleh orang Eropa adalah Snaar/snoer (senar atau dawai) merupakan kata yang biasa digunakan untuk menyebut pelacur. Para gundik juga sering disebut meubel (perabot), inventarisstuk (barang inventaris), boek (buku) atau woordenboek (kamus). Di tengah masyarakat Belanda gundik disebut Mina, di dalam tangsi KNIL, disebut Sarina, sedangkan di perkebunan Deli disebut Kartina. Jadi, sebutan Nyai pada waktu itu adalah untuk menyebut para perempuan yang bekerja sebagai “gundik” laki-laki Eropa lajang dan mengurus anak-anaknya. Dalam bahasa Eropa, sebutan untuk seorang gundik adalah huishoudster, bijzit, ménagère, dan meid.

Dalam buku karangan Tineke Hellwig, Citra Kaum Perempuan di Hindia Belanda, bahwa faktor munculnya pergundikan adalah karena perempuan pribumi yang hanya iseng untuk masuk dalam kehidupan orang Eropa dan menjadi bagian didalamnya. Mereka ingin merasakan bagaimana hidup mewah dengan cara dan gaya orang Eropa. Selain itu juga disebabkan oleh didikan yang salah oleh orang tua mereka. Tidak disebutkan disini bahwa kemiskinan menjadi faktornya.

Latar belakang yang kedua adalah dari sudut pandang orang Eropa. Pada waktu itu, populasi perempuan Eropa di Hindia Belanda masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan mahalnya biaya transportasi dari Belanda ke Hindia Belanda. Selain itu, gaya hidup perempuan Eropa yang serba mewah dan borjuis menyebabkan para laki-laki Eropa di Hindia Belanda, terlebih para pekerja VOC golongan rendah, harus mengumpulkan uang sebanyak mungkin untuk bisa menikahi perempuan Eropa. Disamping itu, peraturan pemerintah Belanda yang melarang para pegawainya untuk menikah selama mengabdi di Hindia Belanda juga turut melatar-belakangi munculnya pegundikan. Mereka yang harus menunggu selama masa bakti di Hindia Belanda akhirnya terpaksa hidup dengan para Nyai sebagai gundik mereka.

Para Nyai dan laki-laki Eropa tersebut hidup layaknya suami istri, para nyai bertugas mengurusi rumah tangga seperti mencuci, memasak serta menjadi teman tidur bagi para laki-laki Eropa.Para Nyai mendapat perlakuan yang semena-mena dari tuannya. Hal ini disebabkan karena diskriminasi ras antara orang kulit putih dan orang kulit berwarna. Anak-anak hasil pergundikan biasanya tidak diakui status anaknya, mereka hidup terlantar, ada juga yang dititipkan di Panti Asuhan, hanya sebagian kecil anak-anak hasil pergundikan diakui secara hukum dan dapat tinggal bersama ayahnya. Yang beruntung mendapatkan perawatan dan pendidikan dari Ayahnya, namun kebanyak dari mereka tidak mengetahui identitas ibu kandungnya.


Quote:

Nyai dan Pergundikan Pada Masa Hindia Belanda
elfamichelliakarima.wordpress.com

Ketika para pegawai VOC tiba di Nusantara sekitar 1600-an, dimulailah kemunculan para Nyai. Perempuan pribumi yang tidak hanya mengurus rumah tangga orang kolonial tetapi juga tidur dengannya dan pada banyak kasus, menjadi ibu dari anak-anaknya. Dengan kedatangan VOC membuat pergundikan berangsur-angsur menjadi ciri dan sifat sebuah sistem yang cukup kekal dalam kehidupan masyarakat Eropa di Hindia Belanda. Sebuah sistem kolonial dengan kerumitan sosial besar, tidak hanya bagi laki-laki eropa dan nyai pribumi, tetapi juga bagi bastaarden yang lahir dari hubungan campur tersebut.

Awalnya, VOC adalah perusahaan Belanda yang berkonsentrasi pada perdagangan rempah-rempah seperti merica, cengkeh dan pala di timur. Demi memenuhi kebutuhan perdagangan tersebut diciptakanlah jaringan kantor dagang dan gudang di Asia. Daerah daerah pendudukan di Asia dihuni oleh kelompok kelompok masyarakat laki laki dan kebanyakan pegawai VOC yang berpangkat rendah masih lajang. Saat itu terjadi kekurangan besar perempuan eropa di daerah pendudukan. Kebanyakan laki laki eropa menyelesaikan masalah tersebut dengan mengambil gundik Asia. Perempuan-perempuan yang dijadikan gundik ialah para perempuan di rumah tangga eropa yang kebanyakan melakukannya dengan terpaksa. Para gundik bukanlah para perempuan jawa. Karena khawatir akan munculnya sabotase, maka diputuskan bahwa orang jawa tidak boleh menjadi budak budak di daerah pendudukan. Oleh karena, itu mereka diambil dari tempat tempat lain terutama dari Filipina dan juga sulawesi serta Bali.

Di mata Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-4, Jan Pieterszoon Coen, pola hidup bersama para laki-laki dengan para budak perempuan pribumi mengarah kepada berbagai perilaku janggal, tidak terkendali dan membahayakan kepentingan kolonial. Hal itu membuat kemarahan Coen semakin menjadi. Kemudian ia mengeluarkan larangan untuk memelihara seorang atau lebih gundik di rumah, tempat tinggal atau tempat lain, dengan penjagaan, apapun yang terjadi. Larangan ini mulai berlaku pada 11 Desember 1620. Ia pun meminta calon-calon pengantin perempuan kulit putih kepada Heren van de Compagnie. Mereka haruslah para gadis atau perempuan muda yang berkelakuan baik dan diutamakan yang pernah didik dengan ketat di panti Asuhan.

Mereka diwajibkan untuk menikah dengan para pegawai VOC di timur. Dan sebagai gantinya mereka mendapat pelayaran gratis beserta mas kimpoi. Namun para perempuan tersebut ternyata tidak sebaik yang diharapkan. Setelah melalui pertimbangan yang panjang, permohonan Coen akan para calon pengantin pun dikabulkan. Demi memenuhi kebutuhan para pegawai yang penuh dengan hasrat, maka pada 1622 tibalah untuk pertama kalinya yang disebut compagniesdochters. Mereka berasal dari rumah-rumah yatim piatu yang memiliki reputasi baik di Belanda.

Coen mendukung terciptanya wilayah pendudukan permanen bagi para imigran dari Belanda. Bersama para pedagang dan serdadu, para imigran dapat membentuk kelompok masyarakat yang akan memberi tempat bagi para petani, pengrajin, agamawan dan guru. Para yatim piatu, begitu pun yang laki-laki menurut Coen sangat cocok untuk menjadi penduduk baru di daerah koloni karena tidak memiliki keluarga maupun ikatan dengan tanah air mereka. Karena itu pula, akan lebih mudah bagi mereka untuk mengikat diri dengan tempat tinggal di dalam koloni. Namun, peraturan untuk mengirim para perempuan yatim piatu dari Belanda ternyata tidak terlalu efektif. Oleh karena itu Coen pun mengusulkan agar larangan atas pergundikan dikeluarkan kembali dan ditambahkan ketentuan bahwa larangan itu tidak hanya berlaku untuk laki-laki Eropa tetapi juga untuk perempuan Eropa.

Sejak awal sudah ada protes keras terhadap politik pengantin perempuan kulit putih ini, baik di Belanda maupun di daerah koloni. Dikhawatirkan orang-orang yang mengikuti politik ini hanya akan mengutamakan modal untuk kemudian kembali ke tanah air bersama istri dan anak mereka. Selain itu juga ada dugaan bahwa para perempuan ini hanya berniat memperkaya diri dan justru memicu para suami untuk melakukan penggelapan.

Saat itu terdapat kebijakan yang justru semakin menyuburkan pergundikan. para laki-laki dari kalangan biasa tidak bisa menikah tanpa persetujuan atasan VOC. Kebijakan ini berlaku bagi pegawai rendah maupun penduduk koloni yang bukan budak. Sejak 1617, juga terdapat larangan menikah antara (mantan) pejabat VOC dengan perempuan non-kristen. Laki-laki Eropa yang menikah dengan perempuan Asia tidak boleh melakukan repatriasi. Jika ada laki-laki Eropa yang ingin menikahi budak perempuan Asia maka ia harus melunasi pembelian budak tersebut kepada VOC atau membayar secara angsuran yang dipotong dari gajinya. Disamping itu calon pengantin perempuan harus memeluk agama kristen, sehingga harus dibaptis dan diberi nama kristen. Anak-anak hasil dari pergundikan Eurasia yang terlantar dan tak terawat menimbulkan permasalahan dalam masyarakat sejak awal abad ke-17. Anak perempuan kelak menjadi budak juga sedangkan yang laki laki masuk militer. Namun anak-anak perempuan ini juga tidak jarang menjadi pasangan serdadu VOC. Anak-anak yang terlantar dimasukkan ke rumah yatim piatu untuk dididik secara Eropa dan diajarkan dalam bahasa Belanda. Anak-anak hasil dari pergundikan dipandang mempunyai citra negatif seperti malas, bodoh, tidak cakap rendah diri dan tidak dapat dipercaya.

Pada perang Inggris yang ke-4 (1780-1784), Inggris telah merebut banyak kapal VOC yang bermuatan penuh. VOC yang mengalami kemunduran khawatir jika Inggris memperluas kekuasaan mereka. Menurut Daendels, pemecahan dari masalah tersebut adalah dengan mengesahkan anak-anak Eurasia secara hukum melalui pengakuan resmi para ayah Eropa terhadap anak-anak hasil pergundikan, tujuannya agar membuat mereka berterima kasih dan memiliki keterikatan dengan masyarakat Eropa sehingga orang Eropa di Hindia Belanda semakin banyak dan dapat dikerahkan untuk menyerang Inggris. Namun, pada 1811 Daendels diberhentikan dan digantikan oleh Jan Willem Janssens. Menjelang akhir tahun 1811 apa yang dicemaskan Daendels terjadi, pemerintahan koloni diambil alih oleh Serikat Dagang Hindia Timur Inggris. Sikap orang Inggris yang tidak membenarkan pergundikan di Hindia Belanda tidak serta-merta menjamin lenyapnya pergundikan, bahkan warga Inggris terkadang hidup secara terang terangan dengan gundik Asia. Baik orang Inggris ataupun imigran mengecam adanya pergundikan, namun kecaman tersebut tidak dapat menghentikan pergundikan yang telah menjadi tradisi sejak awal abad ke-19.


Quote:

Nyai dan Pergundikan Pada Masa Hindia Belanda
kineruku.com

Pada tahun 1860 perbudakan nasional di Hindia belanda dihapuskan. Setelah dikeluarkannya larangan perbudakan laki-laki Eropa yang ingin hidup dalam pergundikan terpaksa mencari gundik diantara orang-orang bebas di Nusantara. Pergundikan pada masa Hindia Belanda terbagi menjadi tiga, yaitu pergundikan dalam dunia sipil, pergundikan dalam dunia militer, dan pergundikan di perkebunan Deli.

#Pergundikan Dalam Dunia Sipil

Pada awal 1870-an, pelabuhan Batavia tidak dibuka untuk kapal-kapal besar. Untuk mengakhiri perjalanan, para penumpang kapal harus turun dan pindah ke kapal-kapal kecil hingga akhirnya dapat menginjakkan kaki di atas tanah Jawa. Di sepanjang dermaga, perhatian para penumpang langsung tersedot oleh keramaian dan kesibukan manusia. Orang-orang pribumi yang biasa bertelanjang dada dan berpakaian lusuh sedang bekerja keras mengangkut dan menurunkan barang. Menurut perkiraan terdapat lebih dari setengah jumlah keseluruhan laki-laki Eropa di koloni yang hidup bersama seorang gundik pribumi dalam 25 tahun terakhir pada abad ke-19.

Pergundikan menjamin keadaan yang tidak mengikat diri dan dirasa menyenangkan bagi para laki-laki Eropa. Mereka menikmati keuntungannya namun tidak mau menanggung kerugiannya. Kehidupan bersama seorang gundik memberi dampak keteraturan terhadap perilaku hidup, sang laki-laki pergundikan menahan mereka dari minuman keras, menjauhkan diri dari para pelacur dan menjaga pola pengeluaran agar tetap berada dalam batasnya. Disamping itu sang nyai dapat menjelaskan bagaimana kehidupan di Hindia Belanda, mengajarkan bahasa dan memperkenalkan adat istiadat dan kehidupan di dunia baru tersebut.

Di dalam terminologi kolonial gundik disebut sebagai pembantu rumah tangga utama, sebuah status yang membawa serta banyak hak istimewa baginya. Ia yang berkuasa ketika sang tuan tidak dirumah, ia yang menguasai kunci lemari dan kunci kamar persediaan bahan makanan serta ditugasi untuk mengawasi dan mengeluarkan biaya kebutuhan rumah tangga. Pakaian gelap atau berwarna-warni diganti dengan kebaya putih yang umumnya dipasangi renda. Ia juga mengenakan perhiasan, namun juga tergantung pada kemakmuran sang laki-laki Eropa. Di kedua kaki telanjangnya dipakai teromah atau selop, tak jarang ia membawa sebuah sapu tangan putih dan kunci lemari atau kunci kamar persediaan yang diperlihatkan sebagai tanda tambahan atas kedudukannya yang baru. Sang Nyai mengatur urusan rumah tangga, tapi juga hidup normal dengan laki-laki Eropa yang mengambilnya sebagai Nyai. Ia tinggal bersamanya, makan dengannya, menemaninya tidur bersamanya. Namun, sang Nyai tidak memiliki derajat sama seperti tuannya.

Sebagian besar perempuan pribumi yang menjadi gundik laki-laki berasal dari keluarga pribumi jawa yang miskin. Di dalam norma masyarakat sendiri, kedudukan nyai hampir sama dengan pelacur, mereka dianggap mengkhianati agama dengan hidup bersama orang kafir, seorang kristen. Karena itulah mereka menempatkan diri di luar masyarakat pribumi dan menjadi orang yang dikucilkan. Selain dari perempuan jawa, nyai juga berasal dari perempuan Tionghoa dan Jepang.

Hanya ada sedikit nyai yang hidup dalam pergundikan dengan orang Eropa atas dasar cinta. Karena tidak terjalin rasa, terciptalah perbedaan yang besar diantara mereka. Pergundikan antara ras hanya bisa menjadi suatau keadaan yang bersifat sementara. Pengakuan atas adanya perbedaan-perbedan yang digabungkan dengan aspek temporer merupakan hal yang penting. Sang nyai pun kembali diasingkan di rumah sendiri, kecuali jika tidak ada tamu Eropa. Jika ada tamu Eropa, maka ia tidak boleh ada didekat tuannya. Ia harus menghilang, ke belakang, dan tidak boleh muncul kecuali untuk membawakan minuman.

Sang nyai tidak memiliki hak secara resmi, kecuali jika sang laki-laki membuat perjanjian dengannya. Ia pun tidak bisa menuntut hak-hak atas anaknya. Karena tidak memilik hak apa apa, sang nyai tidak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan tidak wajar dan semena-mena dari seorang laki-laki. Memasuki abad ke-20 penggambaran para gundik pribumi semakin buruk. Di dalam sebuah kesusastraan, muncul gambaran sebuah nyai yang dianggap bodoh, licik, dan penuh perhitungan. Tidak hanya penampilan fisiknya yang sangat tidak menarik, tapi juga sifatnya yang sangat menggoda juga berbahaya. Sang nyai tidak hanya tak mau setia, tapi juga lihai, pendendam bahkan mematikan. Hal itu sesuai dengan pemikiran-pemikiran masyarakat Eropa di Hindia Belanda.

Perlakuan yang buruk dan tanpa perlindungan diterima sang nyai bersamaan dengan sebuah ancaman. Saat mereka dikirim pulang ke kampung demi memberikan tempat bagi perempuan Eropa. Inilah yang menjadi awal pencitraan buruk kolonial tentang para nyai yang mendendam setelah pergi. Di dalam banyak roman Indies periode 1870-1930 dijumpai gambaran bahwa nyai yang telah diusir akan menggunakan guna-guna dan sihir, tetapi lebih sering memakai racun. Selain itu sang nyai juga digambarkan sebagai orang yang tidak memiliki kemauan, gampang menyerah, dan tak berperasaan ketika ia sedang bersedih.

Anak-anak yang dilahirkan dari pergundikan kerap disebut voorkinderen. Sebutan ini muncul karena mereka lahir dari hubungan laki-laki Eropa sebelum akhirnya menikah dengan perempuan Eropa. Sejak 1828, para laki-laki Eropa didalam koloni diperbolehkan mengakui anak-anak mereka yang lahir dari hubungan pergundikan. Pilihan lainnya adalah dengan tidak mengakui tapi mendaftarkan mereka di dalam daftar kelahiran. Pendaftaran ini mewajibkan sang ayah mendidik, dan merawat anak anak tersebut. anak-anak didaftarkan dan diberi nama keluarga sang ayah namun dengan urutan huruf terbalik, misalnya Pieterse menjadi Esreteip. Sejak 1848, orang-orang non-kristen di Hindia Belanda diizinkan untuk menikah dengan non-kristen. Pada 1898 , diberlakukan Gemengde Huwelijken Regeling di Hindia Belanda. Peraturan ini menentukan bahwa perempuan pribumi yang menikah dengan laki-laki Eropa secara otomatis mendapat status sebagai orang Eropa.

Ada banyak anak yang tidak memperoleh pengakuan dari hasil pergundikan, hal ini sering terjadi ketika sang tuan menyuruh nyai nya untuk pergi dalam keadaan hamil. Atau jika ia mengirim pulang sang ibu dan anak (pribumi menurut undang-undang) ketika kembali ke tanah airnya atau menikah dengan seorang perempuan Eropa. Anak-anak yang tidak diakui dan disuir dari pergundikan menjadi sebuah masalah besar menjelang peralihan abad, terutama jika berkaitan dengan status sosial kemasyarakatan mereka.

Ketragisan karena tidak mendapat pengakuan dan ditinggalkan oleh ayah Eropa diolah oleh Victor Ido di dalam De Paria van Glodok (1900) yang kemudian muncul dalam bentuk sandiwara (1916). Di dalam De Paria van Glodok kita berkenalan dengan Leo, seorang Indo-pauper yang dipenuhi oleh perasaan getir dan benci. Ibunya yang pribumi meninggal ketika ia masih kecil dan ayah Eropanya meninggalkan ia sendiri. Leo bahkan tidak mengetahui siapa ayah Eropanya. Ia bahkan tidak menyandang nama ayah Eropanya dan dengan begitu tidak diakui oleh ayahnya. Pada suatu hari, Leo frustasi dan putus asa melakukan sebuah pembunuhan. Sungguh sebuah kebetulan bahwa lantas perbuatan tersebut ia dihukum mati oleh ayah Eropa yang tidak dikenalnya.


Quote:

Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Yuri Gagarin saat konferensi pers di Finlandia tahun 1961

Alma Media

Apakah agan tahu manusia pertama yang mendarat di Bulan? Ya, Neil Armstrong, sebagian besar orang mengenal nama ini. Tapi apakah agan tahu manusia pertama yang pergi ke luar angkasa? Ia bukan orang Amerika, melainkan orang Rusia. Ia bernama Yuri Gagarin.

Yuri Alekseyevich Gagarin lahir pada 9 Maret 1934 di desa Klushino, Smolensk Oblast, Rusia (Uni Soviet). Ayahnya bernama Alexey Ivanovich Gagarin, yang bekerja sebagai tukang kayu dan batu, sedangkan ibunya bernama Anna Timofeyevna Gagarina, yang bekerja sebagai pemerah susu. Gagarin mempunyai kakak laki-laki dan perempuan bernama Valentin dan Zoya. Ia juga mempunyai adik laki-laki bernama Boris.

Kehidupan Masa Kecil
Kehidupan masa kecil Gagarin tidak berjalan mulus, karena terjadi Perang Dunia II. Pada tahun 1941, Jerman menduduki wilayah Moskow. Gagarin yang pada saat itu berusia 7 tahun, beserta keluarganya harus tinggal di sebuah gubuk kecil yang terbuat dari lumpur, karena rumah mereka direbut oleh perwira Jerman. Pada tahun 1943, kedua kakaknya di bawa ke Polandia oleh Jerman untuk melakukan kerja paksa. Gagarin baru ketemu kembali kedua kakaknya pada tahun 1945. Gagarin dan keluarganya pindah ke Gzhatsk pada tahun 1946.

Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Rumah Gagarin di desa Klushino

BBC.com


Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Gubuk yang menjadi tempat tinggal keluarga Gagarin saat Jerman menduduki wilayah Moskow

BBC.com


Belajar Ilmu Perdagangan dan Magang
Pada tahun 1950, tepat pada saat usia 16 tahun, Gagarin mendaftar di sekolah perdagangan dekat Moskow. Ia juga magang sebagai pengecor di Pabrik Baja Lyubertsy di dekat Moskow. Ia lulus sebagai pembuat cetakan pada tahun 1951. Ia pun mengikuti pelatihan lebih lanjut di Saratov Industrial Technical School, dan magang sebagai buruh di pelabuhan Sungai Volga.

Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Gagarin pada saat remaja

Wonderfulinfo.com


Terjun ke Dunia Penerbangan dan Angkatan Udara
Selama berada di Saratov, di setiap akhir pekan Gagarin mengikuti pelatihan kadet udara Soviet di klub setempat. Berkat pelatihan tersebut, Gagarin bisa menerbangkan pesawat sayap ganda, dan pesawat militer Yakovlev Yak-18.

Pada tahun 1955, ia lulus dari Saratov Industrial Technical School. Angkatan Darat Soviet langsung mengirim Gagarin ke Sekolah Angkatan Udara Chkalov di Orenburg. Angkatan Udara Soviet memusatkan pelatihan pengendalian pesawat tempur Mikoyan-Gurevich MiG-15 ke Gagarin. Setelah lulus, Gagarin ditugaskan di pangkalan udara Luostari di Oblast Murmansk, di dekat perbatasan Norwegia.

Menikah
Pada tahun 1957, Gagarin bertemu Valentina Ivanovna Goryacheva. Valentina merupakan seorang teknisi medis dari Orenburg Medical School. Gagarin dan Valentina akhirnya menikah pada 7 November 1957. Mereka memiliki 2 anak perempuan bernama Yelena Yurievna Gagarina dan Galina Yurievna Gagarina.

Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Gagarin bersama istrinya, Valentina

Wonderfulinfo.com


Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Gagarin bersama kedua anak perempuannya

theguardian.com


Yelena merupakan seorang sejarawan. Ia bekerja sebagai direktur di Museum Kremlin Moskow sejak 2001. Sedangan Galina adalah seorang profesor ekonomi dan ketua departemen di Universitas Ekonomi Rusia di Moskow.

Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Yelena Yurievna Gagarina di Moskow pada tahun 2011
Wikimedia


Naik Pangkat
5 November 1957, Gagarin diangkat menjadi Letnan di Angkatan Udara Soviet. Pada 6 November 1959, ia menerima pangkat Letnan Senior.

Menjadi Kosmonot
Militer Soviet mengadakan program luar angkasa sejak tahun 1930. Saat tahun 1960, dari 3.000 kandidat, hanya terpilih 20 orang yang lulus menjadi kosmonot, salah satunya Gagarin. Pelatihan di militer dan jiwa yang tenang membuat Gagarin lulus tes menjadi kosmonot. Ia pun menjadi kru di misi Vostok. Misi Vostok ini merupakan misi membawa manusia ke luar angkasa.

Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Gagarin mengenakan spacesuitnya

nasa.gov


Sebelum ke luar angkasa, Gagarin berpidato:
"You must realize that it is hard to express my feeling now that the test for which we have been training long and passionately is at hand. I don't have to tell you what I felt when it was suggested that I should make this flight, the first in history. Was it joy? No, it was something more than that. Pride? No, it was not just pride. I felt great happiness. To be the first to enter the cosmos, to engage single handed in an unprecedented duel with nature—could anyone dream of anything greater than that? But immediately after that I thought of the tremendous responsibility I bore: to be the first to do what generations of people had dreamed of; to be the first to pave the way into space for mankind".

Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Gagarin mengenakan helm kosmonotnya
wonderfulinfo.com


12 April 1961, Gagarin meluncur ke orbit Bumi. Ia berada di luar angkasa selama 108 menit dengan menggunakan wahana Vostok 1, dan perjalanannya tidak sampai 1 kali mengorbit Bumi. Hal pertama yang Gagarin katakan saat di luar angkasa adalah "Poyekhali!" ("Off we go!"). Pada saat posisinya berada di atas Atlantik Selatan, Gagarin melihat matahari terbit.

Di wahana Vostok 1 terdapat persediaan makanan untuk 10 hari, yang digunakan jika Gagarin membutuhkan waktu lama untuk kembali ke Bumi atau tidak bisa kembali ke Bumi. Tapi akhirnya persediaan itu tidak diperlukan, karena Gagarin berhasil kembali ke Bumi, dan menjadi manusia pertama yang keluar angkasa.
Di wahana Vostok 1 tidak terdapat mesin untuk memperlambat kecepatan saat akan mendarat di Bumi. Akhirnya pada saat ketinggian 7 km dari permukaan Bumi, Gagarin keluar dari wahana tersebut dengan menggunakan kursi pelontar, dan terjun dengan parasut. Sebelumnya lembaga yang mengawasi peluncuran ke luar angkasa, Fédération Aéronautique Internationale (FAI) sudah memperingati pemerintah Uni Soviet bahwa kosmonot harus mendarat di Bumi bersama wahananya. Akhirnya Uni Soviet mengakui kesalahannya pada tahun 1971.

Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Jalur orbit Yuri Gagarin, berdasarkan peta mercator
BBC.com


Perginya Gagarin keluar angkasa membuat seluruh keluarganya khawatir, salah satunya keponakannya bernama Tamara Filatova. Tamara yang pada saat itu berusia 14 tahun, dan sedang berada di kelas diberitahu oleh gurunya bahwa pamannya sedang pergi ke luar angkasa. Ia khawatir Gagarin akan mengalami kecelakaan seperti pada misi-misi pengiriman hewan ke luar angkasa yang dilakukan Uni Soviet sebelumnya.

Mengguncang Dunia

Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Gagarin bersama publik

time.com


Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Gagarin (kiri) bersama saintis dibidang peroketan asal Uni Soviet, Sergey P. Korolyov pada tahun 1961

britannica.com


Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Gagarin saat berada di Warsaw, Polandia tahun 1961
Wikimedia


Keberhasilan Yuri Gagarin ini benar benar mengguncang dunia, sekaligus memicu Perang Dingin antara Amerika dengan Uni Soviet. Media massa dari seluruh dunia menerbitkan berita tentang Yuri Gagarin. Gagarin pun mendapatkan penghargaan Hero of The Soviet Union oleh Nikita Khrushchev, Order of Lenin, dan Gold Star Medal. Gagarin pun pergi ke Itali, Jerman, Kanada, Brazil, Jepang, Mesir, dan Inggris untuk menyebarluaskan bahwa Uni Soviet menjadi negara pertama yang berhasil mengirim manusia ke luar angkasa.

Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Gagarin saat berada di bandara Manchester
yurigagarin50.org


Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Gagarin bertemu publik di Manchester, Inggris (3 foto atas)
WCML.org.uk


Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Gagarin bersama wanita pertama yang keluar angkasa, Valentina Tereshkova saat di Forum Internasional tahun 1964

visualrian.ru



Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Gagarin bertemu 2 astronot Amerika Serikat, Edward H. White II dan James A McDivitt di International Air Show di Paris pada Juni 1965
nasa.gov


Melanjutkan Karir
Pada tahun 1962, Gagarin menjadi deputi Uni Soviet. Ia juga bekerja sebagai desainer pesawat ruang angkasa. 12 Juni 1962, ia menjadi letnal kolonel Angkatan Udara Uni Soviet, dan menerima pangkat kolonel pada 6 November 1963. Pemerintah Soviet mencoba menjauhkan Gagarin dari penerbangan, karena khawatir Gagarin akan mengalami kecelakaan.

Beberapa tahun setelah peluncuran Gagarin ke luar angkasa, Vladimir Komarov pun meluncur pada misi Soyuz 1. Kegagalan misi ini membuat Vladimir tewas. Karena kecelakaan ini, Gagarin dilarang mengikuti misi luar angkasa selanjutnya.

Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Gagarin (kiri) bersama Vladimir Komarov saat berburu
npr.org


Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Sisa tubuh Vladimir Komarov

npr.org


Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Istri Vladimir Komarov, Valentina Komarov sedang mencium foto suaminya saat pemakaman

npr.org


20 Desember 1963, Gagarin menjadi Deputi Direktur pelatihan kosmonot. 17 Februari 1968, Gagarin membuat tesis mengenai aerodinamis pada permukaan roket.

Kematian
Pada 27 Maret 1968, Gagarin mengikuti pelatihan rutin penerbangan bersama instruktur penerbangan Vladimir Seryogin. Gagarin dan Seryogin menggunakan pesawat Mikoyan-Gurevich MiG-15 yang take off dari Pangkalan Udara Chkalobsky. Mereka berdua mengalami kecelakaan. Mayat Gagarin dan Seryogin pun dikremasi dan abunya dimakamkan di dinding Kremlin di Lapangan Merah.

Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Tempat abu Gagarin di dinding Kremlin di Moskow

Wikimedia


Selama beberapa dekade, orang-orang mencari tahu tentang bagaimana Gagarin, seorang pilot yang berpengalaman sekaligus orang yang bisa pergi ke luar angkasa dan kembali ke Bumi, bisa mengalami kecelakaan pada penerbangan rutin. Akhirnya pada tahun 2013, kosmonot pertama yang melakukan spacewalk, Alexey Leonov mengatakan bahwa pesawat yang dinaiki Gagarin bertabrakan dengan pesawat jet Sukhoi. Terbang dengan kecepatan yang tinggi dan posisinya dekat dengan pesawat yang dinaiki Gagarin inilah yang memicu terjadinya kecelakaan.

Untuk mengenang jasa Gagarin, kota yang menjadi tempat tinggal keluarga Gagarin, yaitu Gzhatsk, diubah namanya menjadi Gagarin. Selain itu, juga dibangun monument Yuri Gagarin di Orenburg, Rusia, dan patung Yuri Gagarin di London, Inggris dan di Houston, Amerika Serikat, serta di India.

Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Sepuluh koin Rubel yang dikeluarkan Bank Rusia, untuk mengenang 40 tahun penerbangan luar angkasa Yuri Gagarin

Wikimedia


Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Patung Yuri Gagarin di dekat kantor NASA di Houston
Wikimedia


Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Patung Yuri Gagarin di Kolkata, India
Wikimedia


Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Perangko Ukraina yang menampilkan wajah Yuri Gagarin

Post-stamps.info


Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Patung Yuri Gagarin di London

Wikimedia


Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa

Monumen Yuri Gagarin di Moskow, Rusia

Tripadvisor.co.id


Sumber:
Time Europe -https://web.archive.org/web/20080326180036/http://www.time.com/time/europe/hero2006/gagarin.html
Britannica - https://www.britannica.com/biography/Yuri-Gagarin
ThoughtCo. - https://www.thoughtco.com/yuri-gagar...-space-1779362
Independent - https://www.independent.co.uk/news/s...h-2257505.html
Engineering and Technology Magazine - https://archive.is/20130326130352/ht...ri-gagarin.cfm
Sputnik News - https://sputniknews.com/science/20110330163289008/
BBC - https://www.bbc.com/news/science-env...nment-12460720
Space.com - https://www.space.com/16159-first-ma...-in-space.html
mkegypt.net - https://web.archive.org/web/20121027...edavno/308--11
WCML - https://www.wcml.org.uk/contents/int...in-manchester/
Yuri Gagarin 50 - http://yurigagarin50.org/history/gag...-in-manchester
Old Red Star - http://old.redstar.ru/2011/04/12_04/1_02.html
Rea - https://archive.is/20130417123044/ht...&NewsItem=2975
Euro News - https://www.euronews.com/2011/04/12/...ughter-s-words
Air Space Magazine - https://www.airspacemag.com/space/th...tory=fullstory
Wonderful Info - http://www.wonderfulinfo.com/yuri-ga...uman-in-space/
NPR - https://www.npr.org/sections/krulwic...crying-in-rage

Transformasi Jepang, 1950-an sampai Sekarang

Transformasi Jepang, 1950-an sampai SekarangTransformasi Jepang, 1950-an sampai SekarangTransformasi Jepang, 1950-an sampai Sekarang

Transformasi Jepang, 1950-an sampai Sekarang
Jepang pada paruh kedua abad ke-20 adalah sebuah kisah sukses. Dari sebuah negara yang terpuruk setelah Perang Dunia II menjadi salah satu negara termakmur di dunia. Dari bangsa yang agresif menjadi bangsa yang memberikan sumbangan positif terhadap dunia. Bersama Jerman Barat, Jepang menjadi penyuplai utama barang-barang konsumsi global dari 1960-an hingga 1990-an. Bagaimanakah kisahnya?

Klik gambar untuk menuju sumber gambar

Latar Belakang
Quote:

Kaisar Jepang, Hirohito, mengumumkan penyerahan tanpa syarat Jepang kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945. Penyerahan tanpa syarat sendiri disahkan secara de jure pada 2 September 1945 di atas Kapal USS Missouri di Teluk Tokyo oleh Menteri Luar Negeri Jepang, Mamoru Shigemitsu. Ini secara resmi mengakhiri Perang Dunia II.
Jepang kehilangan semua koloninya di Asia dan Kepulauan Pasifik : Korea, Manchuria, Hong Kong, Formosa, Indo-Cina Prancis, Malaya, Borneo Utara, Persemakmuran Filipina, Hindia Belanda, Timor Portugis, Kepulauan Saipan, dan wilayah bekas koloni Jerman yang menjadi mandat Liga Bangsa-Bangsa. Jepang juga kehilangan Sakhalin Selatan dan Kepulauan Kuril (Prefektur Karafuto) yang dicaplok Uni Soviet dan Kepulauan Okinawa yang diduduki Amerika Serikat.
Antara 2 September 1945 dan 28 April 1952, Jepang berada di bawah pemerintahan pendudukan AS yang dikomandoi oleh Douglas McArthur. Ini merupakan untuk kali pertama dan satu-satunya, Jepang diduduki bangsa asing. Penjahat perang Jepang selama Perang Dunia II diadili dan dihukum mati, seperti Jenderal Tomoyuki Yamashita, panglima pasukan Jepang di Malaya dan Filipina dan Jenderal Hideki Tojo, Perdana Menteri Jepang dari 17 Oktober 1941 hingga 22 Juli 1944.
Kekaisaran Jepang direorganisasi pada 3 Mei 1947 dengan mulai berlakunya Undang-undang Dasar yang baru. Di bawah UUD ini, Kekaisaran Jepang berubah menjadi Negara Jepang dan Kaisar hanya menjadi simbol negara dan persatuan rakyat. Pasal 9 memastikan bahwa Jepang tak bisa menyatakan perang maupun menerjunkan pasukan militer di luar wilayahnya, yang berarti menjadi pasifis. UUD ini tidak pernah diamendemen sekalipun hingga sekarang.

1950-an
Quote:

Masa depan Jepang sebagai kekuatan ekonomi di Asia selama puluhan tahun berikutnya ditentukan di periode akhir 1940-an dan awal 1950-an. Cengkeraman Uni Soviet terhadap negara-negara di Eropa Timur dan pemulihan ekonomi di Eropa Barat lewat Rencana Marshall memulai era Perang Dingin antara dua negara adidaya : AS dan Uni Soviet.
Pergerakan komunisme di berbagai negara di Asia seperti Vietnam, Cina, dan Korea mengkhawatirkan AS. Apalagi setelah Partai Komunis Cina pimpinan Mao Zedong berhasil memenangi Perang Saudara di Cina dan mendirikan Republik Rakyat Cina pada 1 Oktober 1949. Jepang pun dilirik AS sebagai sekutu yang tangguh untuk mencegah ekspansi komunisme di Asia, termasuk Jepang sendiri. Dari sini, keajaiban ekonomi Jepang dimulai.
25 Juni 1950. Perang Korea pecah dengan invasi Korea Utara ke Korea Selatan. AS yang ikut dalam Pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk melindungi Korea Selatan kemudian memesan 10.000 truk berat dari perusahaan pembuat mobil Jepang seperti Toyota, Nissan, dan Isuzu. Ini menjadi motor penggerak awal bagi ekonomi Jepang yang baru dan menjadi pemicu kebangkitan industri manufaktur Jepang.
Kurs mata uang Jepang, yen, terhadap dolar AS, dipatok pada level 360 yen per dolar AS sampai 1971 untuk memastikan kestabilan ekonomi Jepang dalam masa pemulihan.
Pada 8 September 1951, Perjanjian San Fransisco disahkan dan pada 28 April 1952, perjanjian ini mulai berlaku efektif sekaligus memulihkan kembali kedaulatan Jepang. Pada 1954, Angkatan bersenjata Jepang dibentuk kembali, kali ini sebagai pasukan bela diri dan hanya untuk keperluan defensif, dan pada 1956, Jepang bergabung dengan PBB.
Pada 1955, Partai Demokratik Jepang dan Partai Liberal bergabung membentuk Partai Liberal Demokratik. Partai ini akan menjadi partai paling dominan dalam sistem politik di Jepang dalam 63 tahun terakhir, dengan pengecualian pada 1993 - 1994 dan 2009 - 2012.
Pemulihan ekonomi dibarengi dengan arus masuk deras pengaruh kebudayaan Amerika ke Jepang. Produk-produk kebudayaan populer Amerika, seperti komik, film, serial televisi, dan musik, masuk ke negeri Sakura dan dengan cepat digandrungi masyarakat Jepang. Meskipun demikian, beberapa produk budaya Amerika seperti baseball sudah populer di Jepang sebelum perang. Pada masa ini pun, embrio industri komik dan animasi modern Jepang yang akan mendominasi industri animasi global, mulai tumbuh meski bentuk lama dari mereka sudah ada sejak puluhan tahun sebelumnya.

1960-an
Quote:

Jepang mengalami booming industri manufaktur pada 1960-an. Rata-rata pertumbuhan ekonomi tahunan Jepang pada 1960-an mencapai 10%, disokong oleh pertumbuhan industri baja yang mencapai 25% per tahun. Baja diperlukan dalam produksi kapal, kendaraan, dan peralatan industri seperti mesin-mesin pabrik. Itulah mengapa pertumbuhan industri baja dapat menjadi salah satu patokan pertumbuhan industri secara keseluruhan.
Pada 1960-an, kehidupan ekonomi keluarga kelas menengah di Jepang mulai membaik. Semakin banyak keluarga di Jepang yang memiliki televisi, mesin cuci, lemari pendingin, dan mobil pribadi. Tiga hal pertama menjadi lambang keluarga kelas menengah Jepang. Banyak keluarga juga yang tinggal di blok-blok apartemen sewa
Kesuksesan Jepang menyelenggarakan Olimpiade 1964 menyiratkan kembalinya Jepang ke pentas dunia. Pada tahun itu pula, Jepang memulai operasi jaringan kereta cepatnya, dikenal luas sebagai Shinkansen, sebagai bagian dari persiapan Olimpiade. Proyek yang menghabiskan dana 1 miliar dolar AS, dua kali dari anggaran semula dan sepertiga dari anggaran untuk Olimpiade, ini semula dianggap sebagai proyek yang kontroversial. Banyak yang meragukan manfaat jangka panjang dan menganggap pembangunan kereta cepat dari Tokyo ke Osaka hanya untuk keperluan Olimpiade sangat berlebihan. Apalagi, proyek ini, dan proyek-proyek Olimpiade lainnya, menyimpan cerita kelam seperti relokasi paksa penduduk yang tinggal di wilayah yang akan digunakan untuk pembangunan fasilitas Olimpiade dan dampak terhadap kondisi lingkungan sekitar. Meskipun demikian, kehadiran Shinkansen terbukti mampu memangkas waktu perjalanan antarkota dan menjadi salah satu lambang Jepang modern.
Tahun 1960-an, sebagai dampak dari Perang Dingin dan Perang Vietnam, banyak mahasiswa dan kaum muda di berbagai negara yang melakukan aksi protes di kota-kota besar. Demikian pula dengan di Jepang. Pada 15 Juni 1960, mahasiswa Universitas Tokyo dan Waseda berdemonstrasi menolak perjanjian bilateral antara AS dan Jepang yang mengizinkan AS membangun pangkalan militer di Jepang untuk membantu sekutunya bila diserang. Satu orang mahasiswi, Michiko Kanba, tewas dalam bentrokan antara mahasiswa dan polisi.
Selama periode ini, PDB Jepang meningkat dari 44,31 miliar dolar AS dengan pendapatan per kapita 479 dolar AS pada 1960 menjadi 172,2 miliar dolar AS dengan pendapatan per kapita 1.669,1 dolar AS pada 1969. Meskipun demikian, Jepang juga menghadapi masalah seperti ketergantungan terhadap impor energi, pencemaran lingkungan, dan kepadatan penduduk.

1970-an
Quote:

23 Agustus 1971, Sistem Bretoon Woods diakhiri secara sepihak oleh Presiden Richard Nixon karena kecemasan bahwa AS tak bisa terus menyediakan emas untuk menjamin pertukaran antara emas dan dolar AS pada level 35 dolar AS per ons emas dan dolar AS lebih dipilih sebagai bentuk cadangan devisa oleh negara-negara Eropa. Mata uang Jepang, yen, dengan nilai tukar tetap sebesar 360 yen per dolar AS, dianggap undervalued (bernilai di bawah nilai sebenarnya) pada 1971 dan dibiarkan mengambang bebas. Nilai yen menguat hingga 271 yen per dolar AS pada 1973. Kemudian, mata uang Jepang menguat dan melemah dengan berbagai faktor internal dan eksternal, seperti kejutan harga minyak 1973. Pemerintah Jepang sejak 1973 selalu melakukan intervensi di pasar uang untuk memastikan stabilitas yen guna menjadi agar produk Jepang tetap dapat bersaing di pasar dunia.
Pada 1970-an, Jepang sudah masuk dalam jajaran negara industri maju. PDB Jepang menjadi yang terbesar ketiga di dunia, di belakang AS dan Uni Soviet. Produk-produk Jepang, terutama kendaraan dan peralatan elektronik, ada di seluruh dunia. Pada 1971, Jepang mencatat surplus neraca perdagangan sebesar 5,8 miliar dolar AS, jumlah yang sangat besar pada masa itu. Namun, Jepang memiliki satu kelemahan. Jepang mengimpor sebagian besar kebutuhan energinya, terutama minyak mentah. Gejolak harga energi di pasar internasional akan sangat berpengaruh pada industri di Jepang.
Pada Oktober 1973, negara-negara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) melakukan embargo suplai minyak mentah ke negara-negara yang mendukung Israel dalam Perang Yom Kippur, terutama AS dan sekutunya. Kekurangan bensin dan antreannya menjadi pemandangan yang jamak di negara-negara Barat pada musim dingin 1973 - 74. Harga minyak mentah naik 300% dari 4 dolar AS per barrel menjadi 12 dolar AS per barrel selama krisis ini berlangsung.
Jepang, yang merupakan sekutu AS, juga menjadi salah satu sasaran embargo. Pada 1970, 71% impor minyak mentah Jepang berasal dari negara-negara Timur Tengah. Dengan pasokan minyak yang berkurang, inflasi Jepang meningkat hingga 2 angka. Bila pada 1972, inflasi Jepang hanya 4,6%, pada 1973, inflasi melonjak hingga 11,8%. Pada 1974, inflasi bahkan mencapai 23,1% sebelum menurun kembali hingga 11,8% pada 1975 dan 9,5% pada 1976. Sebagai dampaknya, orang-orang panik dan membeli barang-barang kebutuhan mereka di supermarket karena khawatir dengan kenaikan harga dan inflasi. Jepang akhirnya melakukan pendekatan diplomasi dengan negara-negara Arab dan meyakinkan bahwa Jepang mendukung penyelesaian damai dalam konflik Israel - Palestina dan mendesak Israel untuk memulihkan perbatasan tahun 1967. Akhirnya, Jepang dianggap bersahabat dan pasokan minyak ke Jepang dipulihkan.
Dua bulan kemudian, 15 Januari 1974, saat Perdana Menteri Jepang, Kakuei Tanaka mengunjungi Jakarta, terjadi demonstrasi anti-produk Jepang dan dominasi Jepang terhadap perekonomian Indonesia yang memicu peristiwa yang disebut Peristiwa Malari.
Revolusi Iran 1979 akan menimbulkan gejolak harga minyak kedua dan memberi kejutan pula bagi Jepang berupa depresiasi yen hingga 227 yen per dolar AS pada 1980 karena meningkatnya ongkos impor energi.
Namun, krisis harga minyak memberikan keuntungan bagi perusahaan mobil Jepang seperti Toyota, Honda, dan Nissan. Produk mereka yang memiliki konsumsi energi lebih efisien dibanding mobil buatan Amerika membuat konsumen lebih memilih produk Jepang ketimbang produk Amerika. Perusahaan mobil Jepang pun berhasil mendominasi pasar Amerika bahkan dunia di dekade berikutnya.
Pertumbuhan ekonomi Jepang tidak pernah mencapai level yang pernah diraih pada 1960-an lagi, rata-rata pertumbuhan ekonomi hanya 5% pada 1970-an. Namun, ini tetaplah menjadi sebuah pencapaian yang luar biasa. Pada 1978, PDB Jepang mencapai angka 1 triliun dolar AS dengan pendapatan per kapita 8.776,41 dolar AS.

1980-an
Quote:

1980-an menjadi puncak kejayaan perusahaan-perusahaan Jepang. Produk dari perusahaan elektronik seperti Sony, Panasonic, Toshiba, dan Sharp menjadi produk yang banyak digunakan di banyak negara. Yen yang lemah menjadi katalis postif bagi ekspor Jepang. Kurs yen terhadap dolar AS mencapai 256 yen per dolar AS pada 1985. Jepang mencapai kondisi yang mirip dengan Cina pada masa sekarang. Pembelian Rockefeller Center oleh perusahaan Jepang menjadi salah satu simbolnya.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi pada tahun-tahun awal setelah Perang Dunia II terus menurun, didorong oleh semakin beratnya beban pekerjaan dan biaya hidup di Jepang.
Pada 22 September 1985, sebuah kesepakatan antara 5 negara ekonomi besar (AS, Britania Raya, Prancis, Jerman Barat, dan Jepang) yaitu Plaza Accord disahkan. Kesepakatan ini membiarkan dolar AS mengalami depresiasi terhadap yen Jepang dan mark Jerman Barat dalam rangka mengurangi defisit neraca perdagangan AS dengan negara-negara tersebut. Sebagai dampaknya, yen menguat 50% terhadap dolar dalam waktu 2 tahun. Pada 1988, 1 dolar AS bernilai 128 yen.
Pada masa 1986 - 1991, Jepang mengalami gelembung harga aset. Untuk mengurangi dampak penguatan yen, bank sentral Jepang (Nippon Ginko / Bank of Japan) melancarkan kebijakan uang murah, dalam arti suku bunga acuan diturunkan serendah mungkin agar yen tak lagi terus dibeli dan mengalami penguatan. Akibatnya, suku bunga kredit di Jepang menjadi rendah dan kredit bank dengan mudah didapatkan. Seketika terjadi investasi besar-besaran di sektor properti. Nilai aset properti di Jepang melonjak drastis. Pada satu masa, bahkan, nilai satu mil persegi aset properti di sekitar Istana Kekaisaran Jepang melebihi nilai seluruh aset properti di California. Indeks Nikkei, acuan bagi kinerja perusahaan terbuka di Jepang, mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, 38.915, pada 28 Desember 1989.
1980-an juga menjadi dekade terakhir dari era Showa atau masa Kaisar Hirohito. Wafatnya Kaisar Hirohito pada 7 Januari 1989 menjadi akhir dari masa terpanjang dalam sejarah kekaisaran Jepang tersebut. Keesokan harinya, 8 Januari 1989, era Heisei atau masa Kaisar Akihito, dimulai.
PDB Jepang melonjak hampir 3 kali lipat dari 1,1 triliun dolar AS pada 1980 menjadi 3,05 triliun dolar AS pada 1989. Populasi Jepang selama periode keajaiban ekonomi tumbuh 43,36% dari 85 juta menjadi 123 juta.

1990-an
Quote:

Keajaiban ekonomi Jepang berakhir pada 1990-an. Pecahnya gelembung harga aset dekade sebelumnya membuat perekonomian Jepang mengalami resesi berkepanjangan yang dikenal sebagai "Dekade yang Hilang". Akibat harga properti yang jatuh, banyak kredit yang telah dikucurkan untuk investasi di sektor ini menjadi macet dan membebani bank-bank Jepang.
Ekonomi Jepang melesu. Lapangan kerja baru menyusut. Upah cenderung stagnan dan tidak meningkat. Konsumsi domestik menurun karena orang lebih memilih menabung uang di bank daripada membelanjakannya. Memang, di tengah kondisi ekonomi yang tak menjanjikan, saat pendapatan tak meningkat dan harga barang mahal, menabung menjadi pilihan menarik bagi orang.
Pertumbuhan ekonomi yang pada 1990 masih mencapai 5,57% turun menjadi 3,32% pada 1991, 0,82% pada 1992, dan 0,17% pada 1993. Pertumbuhan ekonomi sempat kembali meningkat pada 1994 - 1996 sebelum kembali turun pada 1997 - 1998 sebagai dampak Krisis Finansial Asia.
PDB Jepang mencapai 3,14 triliun dolar AS pada 1990 dan menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia, di belakang AS. Pada 1995, sebagai dampak apresiasi yen hingga 80 yen per dolar AS, PDB Jepang sempat mencapai 5,45 triliun dolar AS. Namun, pada tahun-tahun berikutnya, ekonomi Jepang terkontraksi dan akhirnya PDB Jepang pada 1999 hanya mencapai 4,56 triliun dolar AS.
Jepang masih memainkan peranan penting dalam inovasi teknologi. Namun, Jepang tak memainkan peranan baik saat internet mengalami booming di akhir 1990-an.
Kewirausahaan di Jepang juga tidak terlalu bagus. Anak muda di Jepang lebih memilih untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus di perusahaan daripada memulai usaha sendiri, ini didorong oleh budaya senioritas dan kesetiaan pada pekerjaan.
Jepang terbantu oleh investasi dan operasi bisnisnya di negara lain. Dengan berinvestasi dan memproduksi barang di negara Asia yang memiliki ongkos produksi rendah seperti Cina, Vietnam, dan Indonesia, perusahaan Jepang dapat menjaga harga produknya tetap murah. Operasi bisnisnya di AS dan Eropa memberikan aliran kas bagi induk perusahaan di Jepang. Popularitas produk budaya populer Jepang seperti komik, serial animasi, dan serial televisi juga membantu mendongkrak citra Jepang di dunia internasional.
Pada 1993, Partai Liberal Demokrat mengalami kekalahan pertama dalam pemilihan umum sejak dibentuk tahun 1955. Ini menjadi cerminan kekecewaan rakyat Jepang atas kondisi ekonomi yang melesu dalam 3 tahun ke belakang.
Bank of Japan mempertahankan kebijakan suku bunga mendekati 0% selama 1990-an.

2000-an
Quote:

Resesi pada 1990-an masih berlanjut pada 2000-an. Namun, Jepang telah berhasil membangun soft power dengan kesuksesan produk industri animasinya yang diekspor ke banyak negara seperti AS, Jerman, Australia, Cina, Malaysia, dan Indonesia.
Produk-produk Jepang juga mulai mendapat pesaing berat dari Korea Selatan dan Cina yang dulu diremehkan. Merek seperti Samsung, LG, Chang Hong, dan Huawei yang dulu tak dilirik mulai mengikis kedigdayaan Sony, Panasonic, Toshiba, dan perusahaan elektronik Jepang lainnya.
Masalah sosial yang banyak dihadapi warga Jepang adalah fenomena hikikomori (mengurung diri di dalam kamar, menarik diri dari masyarakat), kecenderungan bagi orang Jepang untuk tidak menikah apalagi memiliki anak, dan perawatan orang-orang lanjut usia yang kesepian.
PDB Jepang pada 2000 mencapai 4,88 triliun dolar AS dan pada 2009 mencapai 5,23 triliun dolar AS ketika Republik Rakyat Cina menyalip Jepang sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia.
Pada 2008, populasi Jepang mencapai puncaknya yaitu 128 juta dan sejak itu terus menyusut. Populasi Jepang yang dulu didominasi usia kerja sebagai motor penggerak ekonomi, mulai didominasi orang lanjut usia karena tingkat kelahiran yang terus menurun sehingga populasi usia kerja menurun sementara populasi usia kerja sebelumnya memasuki masa pensiun. Akibatnya, beban tanggungan usia produktif meningkat dan produktivitas rakyat Jepang menurun. Pada 1990, persentase penduduk usia produktif Jepang (15 - 64 tahun) adalah 69,5% dengan persentase penduduk di atas usia 65 tahun adalah 12% dan di bawah 15 tahun adalah 18,3%. Maka, rasio beban tanggungan usia produktif Jepang pada 1990 adalah 2,28 atau kira-kira 2 orang usia produktif menanggung 1 orang usia tak produktif. 15 tahun kemudian, angka ini berubah menjadi 65,8% penduduk usia produktif menanggung beban 13,7% penduduk usia anak-anak dan 20,1% penduduk usia lanjut atau rasio beban ketergantungan sebesar 1,92.
Meskipun demikian, industri animasi Jepang menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Sprited Away karya Hayao Miyazaki berhasil memperoleh Academy Award untuk kategori film animasi terbaik. Jepang bersama Korea Selatan juga berhasil menyelenggarakan Piala Dunia pada tahun 2002.

2010-an
Quote:

Datangnya 2010-an tak memberikan banyak perubahan bagi Jepang. Perekonomian tetap stagnan. Masalah kependudukan bertambah buruk dengan semakin menurunnya angka kelahiran dan penurunan populasi. Deflasi yang dialami Jepang membuat ekonomi menjadi tak mampu bergerak. Perdana Menteri Shinzo Abe mencoba merangsang kembali perekonomian Jepang lewat program Abenomics yang bertujuan mendongkrak inflasi Jepang ke level 2% per tahun dan mendorong pertumbuhan ekonomi lewat kebijakan fiskal yang ekspansif.
Perusahaan-perusaahan elektronik besar Jepang terus melaporkan kerugian dan menghentikan operasi beberapa lini bisnisnya karena kalah bersaing dengan produk dari Korea dan Cina. Toshiba merugi 532 miliar yen atau 4,8 miliar dolar AS pada periode April - Desember 2016.
Pada 2010, rasio beban ketergantungan penduduk mencapai 1,76 dan menurun menjadi
1,51 pada 2017. Dengan jumlah penduduk usia produktif yang berkurang dan penduduk usia lanjut meningkat, hal ini akan membahayakan kondisi fiskal Jepang karena pendapatan dari pajak penghasilan akan berkurang sementara belanja untuk perawatan warga lansia akan semakin meningkat.
Bencana gempa dan tsunami pada 11 Maret 2011 turut mengguncang perekonomian Jepang dan melumpuhkan aktivitas sehari-hari di beberapa kota besar. Bahkan, kebocoran reaktor nuklir di Fukushima menimbulkan demonstrasi meminta agar Jepang berhenti menggunakan energi nuklir, dan dikabulkan.

Kesimpulan
Selama 40 tahun, Jepang mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa tinggi dan mengubah Jepang menjadi salah satu negara paling sukses di dunia. Sebuah gelembung harga aset pada akhir 1980-an membuat perekonomian Jepang terpuruk dalam resesi berkepanjangan.

Transformasi Jepang, 1950-an sampai Sekarang
Demikian thread dari saya kali ini. Transformasi Jepang dari negara miskin menjadi salah satu negara terkaya di dunia tak diraih hanya dalam semalam. Komitmen nasional, kerja keras rakyat, dukungan dari negara sahabat, dan kepercayaan akan produk dalam negeri menjadi faktor yang mendukung perkembangan Jepang dalam enam dekade terakhir. Terima kasih telah membaca thread ini dan semoga hari Anda menyenangkan.

Transformasi Jepang, 1950-an sampai Sekarang
Sato, Masaaki. (2006). The Honda Way. Diterjemahkan oleh : Affan Achyar. Jakarta : Penerbit Hikmah.
Smick, David M. (2009). Kiamat Ekonomi Global : The World is Curved - Krisis 2007-2008 Barulah Awal. Diterjemahkan oleh : Arfan Achyar. Jakarta : Daras Book.